This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn more

Peta Sejarah Kesultanan Banten

x

6 Tempat Wisata Ziarah di Banten Paling Populer dan Terkenal

.Makam Syeh Tubagus Achmad....ini merupakan sebuah tempat wisata ziarah banten yang terkenal dan populer dengan nama Makam Syeh Tubagus Ahmad. Banyak orang yang mengenang ulama besar yang ada pada saat masa kesultanan Abul Mahasim Zainal Abidin ini. Dulunya Syeh Tubagus Ahmad ini merupakan seorang penyebar agama islam dan juga terkenal sangat di segani di Banten.

Tidak hanya sebagai seorang penyebar agama islam saja, akan tetapi Syeh Tubagus Ahmad juga di kenal sebagai sosok pembela kaum lemah......Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf....Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf merupakan sebuah tempat wisata ziarah yang sangat ramai di kunjungi oleh banyak masyarakat yang berada di sekitarnya atau bahkan banyak masyarakat luar kota yang datang ke Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf ini untuk berwisata ziarah di banten.

Sebenernya Sultan Maulana Yusuf ini adalah seorang putra dari Sultan Maulana Hasanuddin, jadi Sultan Maulana Yusuf ini merupakan orang yang sangat berpengaruh di Banten. Salah satu hal yang membuat Sultan Maulana Yusuf menjadi berpengaruh di Banten adalah beliau memajukan perekonomian di Banten, yakni di bidang pertanian sehingga perekonomian di Banten menjadi sangat baik. ...Komplek Makam Syeh Maulana Mansyuruddin...Tempat wisata ziarah yang satu ini di kenal dengan nama Komplek Makam Syeh Maulana Mansyuruddin. Beliau merupakan seorang sultan ke-7 Banten dan beliau merupakan pengganti dari sultan sebelumnya yakni ayahnya sendiri Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa.

Syeh Maulana Mansrudin ini merupakan seorang ulama besar yang ada di Banten, selain sebagai seorang sultan yang menyebarkan ajaran islam, ternyata SyeH Maulana Mansruddin ini juga merupakan seorang yang sangat di hormati oleh masyarakat Banten dan sekitarnya. Oleh karena itu masyarakat Banten tentu saja mensakralkan makam dari Syeh Maulana Manrudin yang ada sumber mata airnya ini,....Makam Syeh Muhammad Sholeh....berikutnya adalah sebuah tempat yang rasanya sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang yang gemar wisata ziarah di sekitar Banten. Tempat wisata yang satu ini terkenal dengan nama Makam Syeh Muhammad Sholeh yang merupakan sebuah makam dari santri sunan ampel yang bernama Syeh Muhammad Sholeh yang dulu katanya bisa menyerupai bentuk ayam jago sungguhan.

Tentu saja Syeh Muhammad Sholeh mendapatkan ilmu tersebut di karenakan kuasa dari Allah SuhanaWata'ala. Mungkin karena cerita tersebutlah yang membuat dari Makam Syeh Muhammad Sholeh ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sehingga tempat ini ramai pengunjung. Sebelum meninggal, Syeh Muhammad Sholeh meminta pada santrinya untuk di makamkan di Gunung Santri yang berada di Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.....Caringin Makam Dari Kiai Haji Asnawi... Caringin ini merupakan Makam Dari KiarAsnawi. Menurut cerita yang beredar, Kiai Haji Asnawi ini di lahirkan di Kampung Caringin yakni pada tahun 1850 yang lalu, dan ternyata Kiai Haji Asnawi ini masih ada keturunan dari Raden Fattah yang namanya memang sudah sangat tersohor di nusantara ini.

Apabila anda ingin ke tempat wisata ziarah banten yang satu ini anda wajib untuk datang ke Kecamatan Labuan Pandegalang Banten.Tempatnya memang sangat ramai di kunjungi oleh pezirah dari berbagai tempat, mungkin cerita dari masyarakat tentang Kiai Haji Asnawi yang merupakan ulama sakti inilah yang membuat banyak orang tertarik untuk datang ke tempat wisata ziarah banten yang berada di kecamatan Labuan Pandegalang Banten
x

Misteri Sanghyang Sirah, Terbongkar! | Benarkah Tempat Turunnya Nabi Adam? | #Ujungkulon

Video Misteri Sanghyang Sirah, terbongkar setelah ribuan tahun lamanya menjadi sebuah misteri. Sanghyang Sirah berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK dan berada di ujung barat Jawadwipa. Banyak legenda tentang Sanghyang Sirah termasuk Goa Sanghyang Sirah. Tempat sakral ini tientu berhubungan dengan sejarah Salakanagara, Kerajaan Sunda, Pakuan Pajajaran, Kesultanan Banten dan kerajaan lain di pulau Jawa.

Di sana dikenal juga tokoh masa lalu, seperti Prabu Siliwangi, Prabu Tajimalela, Eyang Aji Putih, Eyang Kuncung Putih, Kian Santang, Cakrabuana, Syarif Hidayatullah, Hasanudin, Ratu Kidul, Nyai Mayangsari, bahkan Syaidina Ali diceritakan pernah datang ke sini.

#Sanghyangsirah #Ujungkulon
x

9 Tempat Wisata Religi di Banten, Ziarah Makam Keramat dan Masjid Agung! Cocok buat Libur Lebaran!

Beberapa tempat wisata religi di Banten ini bisa dikunjungi kapan saja!

Kebanyakan ziarah makam keramat, mengunjungi masjid, dan mengunjungi museum religi peninggalan syekh2 gitu deh..

Selengkapnya cek di video ya!


—————————————

Source Video:

wawandewangga Channel
Ayi Astaman
RobinSiauw Channel
AYOK3BANTEN
HER KRISK
Mantri ONYON
DEDIE 54
Perpustakaan Nasional RI
x

Ada Apa Antara Sanghyang Sirah dan Ka'bah? | Rahasia Ini Ribuan Tahun di Sembunyikan? #imammahdi

Ternyata inilah rahasia utama dari Sanghyang Sirah. Tanpa sengaja, kami menemukan fakta tentang hubungan Sanghyang Sirah dan Rukun Hajar Aswad di Ka'bah Mekah. Bila ditarik lurus ke timur ternyata Rukun Aswad lurus dengan Sanghyang Sirah di Ujung Kulon. Bukan rahasia lagi, tentang Rukun Aswad yang berhubungan dengan akan munculnya Imam Mahdi di akhir zaman, sebagaimana Nubuat Rosulallah. Dan selama ini kita hanya tahu bahwa rukun aswad tersebut menunjuk ke Nusantara, tapi kemana arahnya yang tepat di Nusantara yang luas itu, dan ternyata menunjuk tepat ke Sanghyang Sirah Ujung Kulon, ujung barat Pulau Jawa. Hal ini membuat kami pun tercengang.

Aplikasi ukur yang digunakan yaitu Google Earth.

Selamat menyaksikan, dan silahkan Anda menganalisanya sendiri dan bila ingin memastikan silahkan gunakan aplikasi Google Earth.

Terima kasih,
by. Guriyang Tiloe

#imammahdi #ujungkulon
x

TERUNGKAP ..!! Asal mula kerajaan Sumedang Larang

Kerajaan ini didirikan pada tahun 721 M oleh Prabu Tajimalela, keturunan dari raja Wretikandayun dari Kerajaan Galuh, di wilayah bekas dari Kerajaan Tembong Agung.[2][6] Kerajaan ini juga pernah dikenal dengan nama Kerajaan Himbar Buana sebelum berganti nama menjadi Sumedang Larang.[7][8] Sumedang Larang berstatus sebagai bagian dari Kerajaan Sunda dan Galuh antara abad ke-8 sampai abad ke-16 M, dimana penguasanya berada di bawah penguasa kedua kerajaan tersebut.[9][10] Ibu kota Sumedang Larang di saat pendiriannya berada di Citembong Girang, yang saat ini masuk dalam wilayah desa Cikeusi, Kec. Darmaraja, Kab. Sumedang.[2][11]

Agama Islam mulai berkembang di wilayah ini pada masa pemerintahan Pangeran Santri (1530-1578 M).[12][13] Di masa pemerintahannya Sumedang Larang bergabung dengan Kesultanan Cirebon. Pada tahun 1578 M, anaknya yang bernama Pangeran Angkawijaya menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang dengan gelar Prabu Geusan Ulun, dimana pusaka pemberian ini menandakan Sumedang Larang sebagai penerus sah trah Kerajaan Sunda.[14][15] Menurut Babad Sumedang, wilayah Sumedang Larang dibatasi oleh Laut Jawa di utara, Sungai Cipamugas di barat, Samudra Hindia di selatan, dan Sungai Cipamali di timur.[16][17] Kerajaan Sunda sendiri runtuh pada tahun 1579 M setelah Pulasari ditaklukan oleh Maulana Yusuf dari Banten (Burak Pajajaran).[18][19]

Runtuhnya Kerajaan Sunda menjadikan bekas wilayahnya terbagi antara Kesultanan Banten di barat dan Kesultanan Cirebon di timur. Dikarenakan terjadinya Peristiwa Harisbaya, Sumedang Larang dibawah Prabu Geusan Ulun pada tahun 1585 menyatakan diri sebagai negara berdaulat dan terlepas dari Cirebon.[20][21] Kemerdekaan Sumedang Larang tidaklah berlangsung lama, hanya berkisar 35 tahun. Dikarenakan keadaannya saat itu yang relatif lemah dan terjepit antara tiga kekuatan besar (Banten, Cirebon, dan Kesultanan Mataram), Prabu Aria Suriadiwangsa pada tahun 1620 M memutuskan untuk bergabung dengan Mataram, dimana status Sumedang Larang diturunkan dari kerajaan menjadi Kabupaten dibawah Mataram.[11][22][23]

FENOMENA ANEH DI MASJIDILHARAM

Detik Detik Terekam Kamera Penghuni Di Sungai Kalimantan ???????????? #shorts #kalimantan #viral

7 LARANGAN KERAS DI SANGHYANG SIRAH | #Ujungkulon

Video ini menayangkan tentang larangan atau pantangan keras yang berlaku di Sanghyang Sirah Ujung Kulon. 7 Larangan Keras di Sanghyang Sirah ini diambil berdasarkan beberapa sumber lisan dan tulisan. Larangan keras itu adalah :
1. Dilarang makan atau minum sambil berdiri atau berjalan
2. Dilarang mematahkan ranting atau dahan pohon
3. Dilarang buang air besar dan kencing sembarangan
4. Dilarang duduk tanpa alas
5. Dilarang berkata kasar, sembarangan dan bercanda berlebihan
6. Dilarang menyebut kata Buaya.
7. Dilarang berpergian di sekitar wilayah Sanghyang Sirah tanpa ijin dari Kuncen atau pemandu wisata.
Larangan keras itu apabila dilanggar konon akan berdampak pada keselamatan siapa pun yang melakukan pelanggaran, karena wilayah Ujung Kulon diyakini sebagai wilayah bertuah dan sakral. Secara logis wilayah TNUK itu sangat luas dan memiliki hutan yang sangat lebat serta masih dihuni oleh binatang-binatang buas yang dapat mengancam keselamatan manusia. Oleh karenanya butuh kewaspadaan dan kehati-hatian selama berada disana dan alangkah lebih baiknya mematuhi larangan dan pantangan tersebut meski berbau mitos dan mistis yang sangat kental, demi keselamatan dan kenyamanan selama berada disana hingga pulang ke rumah masing-masing. Dengan mematuhi larangan dan pantangan tersebut setidaknya kita belajar kembali ke sirah diri, kembali ke etika leluhur kita yang berbudi luhur.

Semoga bermanfaat,
#Sanghyangsirah #Ujungkulon #HarimauJawa #HarimauUjungKulon

Pulau Keramat di Sanghyang Sirah | Mahapawitra Panaitan #Ujungkulon

Video ini menayangkan tentang harta karun di dasar laut dan Arca Shiwa yang hilang, serta rahasia sejarah dibalik keindahan Pulau Panaitan Ujungkulon. Di Pulau Panaitan terdapat sebuah bukit suci yang disebut Gunung Raksa yang juga disebut sebagai Gunung Mahapawitra dalam naskah naskah kuno. Adanya arca ganesa dan shiwa di puncak gunung Mahapawitra sebagai bukti bahwa tempat tersebut di masa lalu merupakan tempat yang sangat disakralkan serta tempat pemujaan penganut shiwaisme di nusantara. Namun patung Shiwa sudah lama hilang dari sana diduga dicuri oleh sekelompok orang dan tidak diketahui keberadaannya hingga sekarang.
Pulau Panaitan ini merupakan pulau keramat dan bagian penting dari Sanghyang Sirah.
Pulau Panaitan merupakan tempat yang sangat indah untuk berwisata, terutama bagi yang hobi surfing dan menyelam.

Sumber Pustaka yang dijadikan rujukan yaitu :
Naskah Pangeran Wangsakerta
Naskah Bujangga Manik atau Ameng Layaran
Carita Raden Jayakeling (Kropak 407)
Tatar Buana (Kropak 460)
History of Java

BABAT TANAH BANTEN ( Syech Maulana Hasanuddin sebagai Sultan ke 1 Kerajaan Banten )

sejarah berdirinya kesultanan banten, dimana sultan maulana hasanuddin berhasil mengalakan prabu pucuk umun dengan adu jago

#kisahwaliyullah
#walisongo
#sultanhasanuddin
#banten
#bilalesandra
#griyakania
x

MUSEUM BANTEN, SERANG | ADA APA KOLEKSINYA ? MELIHAT PENINGGALAN KESULTANAN BANTEN PADA MASA JAYANYA

#banten #serang #museum

Sebelum mengunjungi lokasi-lokasi bekas peninggalan Kesultanan Banten, ada baiknya kita memulai terlebih dahulu dari Museum Banten yang memperlihatkan kepada kita tentang sejarah Banten Lama termasuk Kesultanan Banten. Di tempat ini kita dapat menyaksikan koleksi benda-benda bersejarah seperti mata uang kuno, senjata kuno, gerabah-gerabah, pipa cangklong, dan lain-lain.

Museum ini berada di kawasan Banten Lama, tepatnya di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, atau berjarak sekitar 12 km ke arah utara dari pusat Kota Serang.
==========

Before visiting the former Banten Sultanate heritage sites, it's a good idea to start with the Banten Museum which shows us the history of the Old Banten including the Banten Sultanate. In this place we can see a collection of historical objects such as ancient currency, ancient weapons, pottery, pipe pipes, and others.

This museum is located in the Old Banten area, precisely in Banten Village, Kasemen District, Serang City, Banten Province, or about 12 km to the north from the center of Serang City.

MENGENAL PROVINSI BANTEN || KONDISI GEOGRAFIS, SOSIAL BUDAYA, POTENSI SDA (2020)

Assalamuallaikum wr.wb
mengenal provinsi banten dalam lingkup geografis, sosial budaya, potensi SDA.
ternyata provinsi banten ini menarik lho, banyak faktor alam dan lingkungan yang buat kita penasaran sekaligus takjub dengan segala keindahan alamnya ditambah dengan kentalnya budaya sunda.
sekedar informasi nih mimin salah sebut luas daerah provinsi banten. mimin juga masih belajar karna tugas kuliah, jadi bisa simak pada sumber yang lebih terupdate ya temen-temen
#banten #provinsi #geografi #belajardarirumah #fakta #takjub

Link bancksound

jangan lupa follow instagram @serliyanihalwaa



video pendukung

















video ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Geografi Regional Indonesia


semoga bermanfaat, dukung terus channel ini agar lebih bisa memberikan hal-hal menarik

MA Cabut Gelar Sultan Banten ke-18 untuk Bambang Wisanggeni

Polemik penggunaan gelar Sultan Banten ke-18 oleh Ratu Bambang Wisanggeni (BW) akhirnya menemui titik terang. Mahkamah Agung atau MA mencabut gelar BW sebagai Sultan Banten ke-18 melalui putusan MA bernomor 107 K/Ah/2019 yang di keluarkan tanggal 12 Febuari 2019.

Tb Amri Wardana selaku kuasa hukum Dzuriyat Kesultanan Banten mengaku, bahwa saat ini BW hanya sebagai anak dari Ratu Bagus Abdul Mukni Suriatmaja.

Dengan putusan kasasi ini, lanjut dia, jelas gelar Sultan yang disandang BW sudah dicopot atau dibatalkan oleh MA. Jika di suatu saat BW kembali mengaku sebagai Sultan ke-18 pihak kedzuriatan akan membawa ke jalur hukum.


web:



instagram:
@banten.hits


jangan lupa like and subscribe ya channel kita jangan sampe ketinggalan nyalain lonceng notifikasinya okeee

KESULTANAN BANTEN KEDATANGAN TAMU DARI INGGRIS

Sultan RTb Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja menerima kedatangan tamu dari Inggris,MR Alaister Speirs,MR Ramond dan M/s Febrina.(19-04-2021).

Wisata Sejarah yuk...? || Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Bangunan Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama berdiri di atas tanah seluas 778 m2 dari keseluruhan luas yang dimiliki museum yaitu 10.000 m2. Peresmian museum dilakukan pada tanggal 15 Juli 1985 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan yang kala itu dijabat Prof.DR. Haryati Soepadio.
Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama terbagi atas koleksi asli dan replika. Terdapat juga koleksi dalam bentuk diorama, dan maket, arkeologika, keramologika, numismatika/heraldika, etnografika, dan seni rupa. Koleksi arkeologika antara lain terdiri dari kapak batu, arca nandi, genteng berbagai bentuk dan ukuran, memolo/hiasan atap bangunan/pemuncak, tegel, dan pagar besi berhias. Terdapat juga koleksi keramologika karena Banten pada masa lalu memiliki industri gerabah yang cukup banyak. Hasil produksi terdiri dari peralatan rumah tangga, unsur bangunan, dan kowi (wadah pelebur logam).
Koleksi numismatika menjadi salah satu andalan museum ini karena Banten pada masa lalu sudah mampu membuat uang sendiri. Selain koleksi mata uang Banten, terdapat juga berbagai jenis koleksi mata uang asing seperti caxa (Cina), mata uang VOC, mata uang Inggris, dan Tael.
Koleksi etnografika cukup mengundang perhatian pengunjung karena Banten pada masa lalu juga sudah mampu membuat kain dan pakaian sendiri. Terbukti dengan beberapa koleksi peralatan tenun dan pakaian. Koleksi etnografika juga diisi dengan berbagai jenis senjata dan laat-alat kesenian.
Koleksi seni rupa lebih diarahkan pada diorama dua dimensi yang menggambarkan kondisi Banten terutama pada masa kerajaan, seperti lukisan pelabuhan Banten, Pasar Karangantu, dan lukisan para sultan yang pernah menjabat.


#wisatasejarah #peninggalansejarah #situssejarah #purbakala #wisataedukasi #wisataedukasianak #wisatamuseum #wisatabanten #banten #bantenlama #serang #serangbanten #serang_banten #wisataserang #tempatsejarah #museum #tempatmenarik #tempatwisata #sejarah #asalusul #sejarahindonesia #sejarahbudaya #peninggalan #peninggalanbelanda #peninggalanleluhur #video #videos #videoreview #videoreviews

tag:
mengenal sejarah banten,
sejarah asal usul banten,
sejarah ki mas jong dan agus ju,
sejarah sanghyang sirah ujung kulon,
sejarah ujung kulon banten,
sejarah kerajaan pajajaran lengkap,
sejarah waliyullah di tanah jawa,
ulama paku banten yang masih hidup,
ulama paku banten,
raja pertama tanah jawa,
sejarah kerajaan galuh pasundan,
silsilah kerajaan banten lengkap,
sejarah jaman dulu banten,
sejarah nama banten,
tahun berapa kerajaan pajajaran berdiri,
legenda banten,
sejarah jaro karis banten,
kisah nusantara si pitung,
sejarah banten,
sejarah maulana hasanudin banten,
sejarah banten girang
sejarah kesultanan banten,
sejarah para wali banten,
sejarah hasanudin banten,
sejarah banten sultan hasanudin,
cerita sejarah banten,
sejarah berdirinya kerajaan banten,
peta jawa barat dan banten,
asal usul banten,
sejarah banten lama,
asal mula banten
asal usul sejarah banten,
sejarah awal mula walisongo,
sejarah sancang 1 sampai 9,
x

Keraton Kaibon Banten Lama II Serang Banten

Banyak terdapat peninggalan bangunan bersejarah Di Banten lama, salah satunya adalah Keraton Kaibon. Keraton ini adalah saksi kejayaan Kerajaan Banten Lama.
Keraton Kaibon menjadi salah satu cagar budaya yang terletak di Kawasan Banten Lama Serang.
===================
=======================
Masjid Agung Banten :

Kumpulan Masjid :

Rute keraton kaibon :
Dukung Channel ini berkembang dengan, Like Share & SUBCRIBE

#Keratonkaibon#keratonsurosowan#Bantenlama

Menyusuri Situs Banten Girang & Ziarah ke makbaroh Ki Mas jong dan Agus ju #kisah Pucuk umun

Banten Girang yang merupakan cikal bakal Banten. Salah satu tinggalan Kerajaan Banten Girang yang masih dapat ditemui adalah situs Banten Girang yang terletak di Kampung Telaya, Desa Sempu, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Claude Guillot pada tahun 1988 – 1992, situs Banten Girang merupakan situs pemukiman/perkotaan. Penafsiran tersebut berdasarkan pada temuan struktur pertahanan yang berbentuk parit dan dinding tanah dengan pola yang tidak teratur. Diperkirakan situs ini berasal dari abad ke-10 dan mencapai puncaknya pada abad ke-13 – 14 Masehi. Periodisasi tersebut mengacu pada keramik asing, keramik lokal, pecahan prasasti, benda-benda logam, mata uang, sisa hewan, batu-batuan, dan manik-manik yang ditemukan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Guillot.

Pada awal abad XVI, yang berkuasa di Banten adalah Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahan di Banten Girang. Adapun Banten Ilir atau Banten Lama pada masa itu berfungsi sebagai pelabuhan. Agama yang dianut Prabu Pucuk Umun dan rakyatnya ketika itu adalah Hindu – Budha. Di tepi Sungai Cibanten, terdapat goa buatan yang dipahat pada sebuah tebing jurang. Goa ini memiliki dua pintu masuk yang di dalamnya terdapat tiga ruangan.

Pada pertengahan tahun 1990-an, ditemukan sebuah arca Dwarapala di Sungai Cibanten, tidak jauh dari Situs Banten Girang. Sebagaimana dalam catatan sejarah disebutkan bahwa Sungai Cibanten dahulu kala berfungsi sebagai jalur transportasi yang menghubungkan wilayah pesisir dengan pedalaman.

Di dalam Babad Banten dikisahkan tentang penaklukan seluruh wilayah Banten oleh bala tentara Islam, yang diinterpretasikan sebagai perebutan kota Banten Girang. Dalam Babad Banten juga disebutkan keterkaitan antara Banten Girang dengan Gunung Pulosari. Ketika Sunan Gunung Jati dan Hasanuddin singgah di Banten dan Banten Girang, mereka kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke Gunung Pulosari yang menjadi tujuan utama. Gunung Pulosari pada masa itu merupakan wilayah Brahmana Kandali, yang dihuni oleh para pendeta. Ketika Hasanuddin meng-Islamkan para pendeta, mereka disarankan untuk tetap menetap di Gunung Pulosari, sebab jika tempat itu sampai kosong akan menjadi tanda berakhirnya Tanah Jawa. Dalam Babad Banten diceritakan pula bahwa setelah kemenangan Hasanuddin, sejumlah penduduk Banten Girang yang tidak mau memeluk Islam melarikan diri ke pegunungan selatan yang hingga saat ini dihuni oleh keturunan mereka, yakni orang Baduy. Kenyataan ini didukung kebiasaan orang Baduy yang selalu berziarah ke Banten Girang.

DANAU TASIKARDI, Danau Peninggalan Kesultanan Banten

Tasikardi berasal dari bahasa sunda yang berarti danau buatan. Menurut sejarah, danau ini dibuat pada saat masa pemerintahan Maulana Yusuf, sultan kedua masa kesultanan Banten pada 1570-1580 masehi. Danau yang memiliki luas lima hektar ini dulunya merupakan tempat peristirahatan sultan-sultan Banten bersama keluarganya.

Tersedia subtitle bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

Chapter Timestamp ????
0:00 Highlight video
1:01 Titik koordinat destinasi
1:23 Pembuka
2:28 Pembahasan video
7:05 Penutup

Location (Google Maps): Danau Tasikardi, Jl. Banten Lama, Pegadingan, Kec. Kramatwatu, Serang, Banten ????


Subscribe us for more videos: ????
Youtube:

Temukan saya di akun Instagram saya: ????


Setelah menonton jangan lupa klik tombol subscribe diatas dan nyalakan lonceng untuk notifikasi video terbaru langsung dari HP anda!.

semoga vlog sederhana ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi untuk liburan anda.

Yuk Kita Jaga Alam Dan Lingkungan Kita!

Visiting of Indonesia's ????????
Visiting one of Indonesia's ????????

@2021

#danautasikardi #excitingbanten​​​​ #visitbanten #story​​​​​ #explore​​​​​​​​​​​ #trip​​​​​​​​​​​ #serang #pesonaindonesia​​​​​​​​​​​ #amazing​​​​​​​​​​​ #indonesia​​​​​​​​​​​ #traveling​​​​​​​​​​​ #journey​​​​​​​​​​​ #banten​​​​​​​​ #bantenlama​​ #shorts

Sejarah Kesultanan Cirebon pada tahunnya

SANTANA KESULTANAN CIREBON

Pesan Sultan Banten Ke XVIII Dan Ulama Banten Untuk Jurnalis

Sultan Banten XVIII Sambut Langsung Silaturahmi Wartawan dan Aktivis bersama YouTuber Bang Kumis

PANDEGLANG, - Ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau menyucikan diri.

Bersama Aktivis Peleton Pemuda, Aris Doris, Wartawan mediapolri.id, Kasman mengajak masyarakat desa Cibungur Kecamatan Sukaresmi pergi Wisata Religi Keliling Banten, tujuannya untuk memenuhi aspek religi dan juga sosial bagi sebagian masyarakat Islam.

Wisata Religi Keliling Banten, lokasi yang dipilih dengan alasan Banten merupakan kawasan wisata religi yang seringkali dikunjungi dan dikenal oleh masyarakat luas, terang Kasman Kaperwil Jurnalis Mediapolri.id

Lebih lanjut Kasman mengatakan, tujuan ziarah kubur untuk mendoakan Kakek, Nenek yang sudah meninggal mendahului kita, sebab orang yang sudah meninggal tidak dapat menambah amal kebaikan sehingga mereka membutuhkan doa dari orang-orang yang masih hidup, dan kita sebagai anak cucunya.

Sebagai bentuk salam dan doa kebaikan dari para anak cucu, Ziarah merupakan cara untuk mendoakan orang yang telah meninggal, ucap Kasman.

Masih dikatakannya, Wisata Religi tersebut yang akan dikunjungi diantaranya adalah, Syekh Asnawi bin Abdurrahman al-Bantani atau yang lebih dikenal dengan nama Syekh Asnawi Caringin.

Tempat wisata religi yang akan dikunjungi, pertama Sulthanul-Auliya' Wal Arifin Asy-Syaikh Sultan Syarif Maulana Hasanuddin Al-Azhamatkhan Al-Husaini Al-Bantani, Syekh Asnawi Caringin, Syeh Daud bin Syeh Sohib, Syekh Maulana Mansyuruddin yang dikenal dengan nama Sultan Haji, Syeikh Jamaludin Bin Maulana Kajib Bin Maulana Malik Isroil, papar Kasman

Senada diungkapkan, Aris Doris Aktivis Peleton Pemuda, bahwa pergi wisata religi merupakan bentuk rasa syukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada manusia, sehingga dengan rasa sukur tersebut bersama rekanan wartawan mengajak masyarakat untuk melakukan ziarah ke makam wali-wali Allah.

Kita ajak masyarakat, dan Alhamdulillah, rekan kita (Kang Kasman) Siapkan Bus pariwisata secara geratis tanpa dipungut biaya yang kapasitas penumpangnya kurang lebih untuk 60 orang, jelas Doris.

Sementara itu, Imam Santori yang bisa disapa bang kumis berbagi yang ikut dalam rombongan wisata religi keliling Banten, yang difasilitasi oleh Wartawan dan Aktivis akan mengunjungi kediaman Sultan Banten XVIII, Ratu Bagus H. Hendra Bambang Wisanggeni.

Kegiatan juga dimanfaatkan untuk melakukan kunjungan langsung kekediaman Sultan Banten XVIII, Ratu Bagus H. Hendra Bambang Wisanggeni, ucap Bangkumis.

Ucapan terimakasih diungkapkan, tokoh masyarakat kampung Rancailat, Ust. Juhedi dan Juga Penghulu Jaemi, karena berkat gagasan dan pemikiran dapat terlaksana wisata religi keliling Banten.

Kami mewakili masyarakat, khususnya di Kampung Rancailat, umumnya semua yang ikut dalam rombongan yang difasilitasi oleh Wartawan dan Aktivis, sekali lagi terimakasih banyak, ungkap Penghulu Jaemi yang didampingi Ust Jaedi disela-sela istirahat, dalam rangka Ziarah wisata religi.

Acara Silaturahmi tersebut Disambut langsung oleh Sultan Syarief Muhammad Ash-Shafiuddin, Ratu Bagus H. Hendra Bambang Wisanggeni, dalam kesempatan kunjungan silaturahmi ia menyampaikan khususnya kepada jurnalis seyogyanya memberitakan secara faktual dan bermedsos secara bijak.

Kami berharap jurnalis seyogyanya memberikan informasi Informasi nyata atau faktual yang hanya berhubungan dengan fakta, dan tidak menebar berita hoax.

Sultan Banten juga berpesan Fungsi media adalah untuk sumber informasi dan pengetahuan.

Fungsi media adalah mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan kemampuan indra manusia, dan Fungsi media sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan dengan lebih gamblang, pungkas Sultan Banten XVIII, Sultan Syarief Muhammad Ash-Shafiuddin, Ratu Bagus H. Hendra Bambang Wisanggeni. @Kasman

Shares

x

Check Also

x

Menu